Arti Warna Darah Bekam, dari Merah Muda hingga Cokelat

Bekam adalah salah satu metode pengobatan tradisional yang dipercaya dapat membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh melalui darah. Pada proses bekam, warna darah yang keluar bervariasi, mulai dari merah muda, merah tua, hingga cokelat atau bahkan hitam. Warna darah ini diyakini dapat memberikan indikasi mengenai kondisi kesehatan seseorang, meskipun ini bukan diagnosis medis. Berikut adalah arti dari berbagai warna darah yang keluar saat bekam:

1. Merah Muda

Darah yang keluar dengan warna merah muda biasanya dianggap sebagai tanda tubuh yang sehat. Warna ini menunjukkan bahwa peredaran darah dalam tubuh cukup baik dan tidak ada banyak penumpukan racun atau zat berbahaya di area tersebut. Meskipun demikian, darah merah muda juga dapat keluar pada orang yang jarang melakukan bekam karena darah masih bersih dari penumpukan toksin di permukaan kulit.

2. Merah Cerah

Darah merah cerah mengindikasikan adanya sirkulasi darah yang lancar. Warna ini biasanya muncul pada orang yang dalam kondisi tubuh sehat dan tidak memiliki masalah kesehatan yang berarti. Munculnya darah merah cerah ini bisa berarti tubuh tidak mengalami penyumbatan darah yang parah atau tidak banyak toksin di bagian tersebut. Namun, bagi sebagian praktisi, ini bisa menunjukkan bahwa ada sedikit masalah pada bagian pembuluh darah, meski masih pada tingkat ringan.

3. Merah Tua

Darah berwarna merah tua sering dianggap sebagai indikasi adanya masalah peredaran darah. Ini bisa menunjukkan adanya penumpukan toksin atau zat sisa di dalam tubuh. Biasanya, darah merah tua keluar dari bagian tubuh yang cenderung kurang sehat atau memiliki sirkulasi darah yang kurang lancar. Warna ini juga dapat menandakan stres, ketegangan otot, atau tubuh yang kelelahan.

4. Merah Kecokelatan

Warna darah kecokelatan bisa menjadi pertanda adanya penumpukan racun dalam tubuh yang lebih banyak atau masalah kesehatan yang lebih serius. Biasanya, warna darah ini menunjukkan bahwa organ atau jaringan di area tersebut mengalami kondisi yang tidak optimal. Penumpukan racun bisa terjadi karena pola makan yang tidak sehat, merokok, atau paparan bahan kimia berbahaya.