Gangguan pencernaan pada anak-anak bisa sangat mengganggu keseharian dan mengkhawatirkan bagi orang tua. Beberapa gangguan pencernaan yang sering terjadi pada anak-anak meliputi sembelit, diare, refluks gastroesofageal (GERD), kolik, dan intoleransi laktosa. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis gangguan pencernaan yang umum terjadi pada anak-anak beserta gejalanya:
1. Sembelit (Konstipasi)
Gejala:
- Frekuensi buang air besar yang jarang (kurang dari tiga kali seminggu)
- Tinja keras dan kering
- Kesulitan atau rasa sakit saat buang air besar
- Perut terasa kembung atau sakit
Penyebab:
- Kurangnya asupan serat
- Dehidrasi
- Kurangnya aktivitas fisik
- Perubahan rutinitas atau pola makan
- Stres atau kecemasan
Penanganan:
- Tingkatkan asupan serat dari buah, sayuran, dan biji-bijian.
- Pastikan anak cukup minum air.
- Ajak anak untuk lebih aktif secara fisik.
- Ciptakan rutinitas buang air besar yang teratur.
- Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan laksatif yang aman untuk anak.
2. Diare
Gejala:
- Buang air besar yang sering dan berair
- Sakit perut atau kram perut
- Mual dan muntah
- Demam (kadang-kadang)
Penyebab:
- Infeksi virus, bakteri, atau parasit
- Intoleransi makanan atau alergi
- Penggunaan antibiotik
- Keracunan makanan
Penanganan:
- Pastikan anak terhidrasi dengan baik menggunakan oralit atau minuman elektrolit.
- Hindari makanan berlemak, pedas, atau berserat tinggi sementara waktu.
- Berikan makanan ringan dan mudah dicerna seperti pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang.
- Jika diare berlangsung lebih dari beberapa hari atau disertai dengan gejala parah, segera konsultasikan dengan dokter.
3. Refluks Gastroesofageal (GERD)
Gejala:
- Muntah atau gumoh yang sering
- Nyeri atau sensasi terbakar di dada (heartburn)
- Kesulitan menelan
- Batuk kronis atau suara serak
Penyebab:
- Kelemahan pada katup antara kerongkongan dan lambung
- Posisi berbaring setelah makan
- Asupan makanan tertentu seperti cokelat, mint, makanan berlemak, atau asam
Penanganan:
- Ajak anak untuk makan dalam porsi kecil dan sering.
- Hindari makanan yang memicu refluks.
- Jangan biarkan anak berbaring segera setelah makan.
- Konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan obat antasida atau penghambat asam jika diperlukan.