Penyebab hipertensi jas putih

Hipertensi jas putih, juga dikenal sebagai sindrom jas putih, memiliki penyebab utama yang terkait dengan faktor psikologis dan lingkungan spesifik saat pengukuran tekanan darah dilakukan di fasilitas kesehatan atau kunjungan ke dokter. Berikut adalah beberapa faktor penyebab hipertensi jas putih:

1. Kecemasan dan Stres:

  • Salah satu penyebab utama hipertensi jas putih adalah kecemasan atau stres yang dialami seseorang saat menghadiri kunjungan medis. Lingkungan klinik atau pertemuan dengan dokter dapat menciptakan rasa tegang atau khawatir, yang dapat menyebabkan peningkatan sementara dalam tekanan darah.

2. Efek Putus Hubungan:

  • Fenomena “efek putus hubungan” mengacu pada kenyataan bahwa pengukuran tekanan darah di rumah atau di luar lingkungan medis cenderung mencerminkan tekanan darah sehari-hari yang lebih akurat. Jika seseorang merasa lebih santai dan nyaman di rumah, tekanan darahnya cenderung lebih normal.

3. Reaksi terhadap Lingkungan Klinik:

  • Beberapa orang merasakan ketidaknyamanan atau kecemasan ketika berada di lingkungan klinik atau kantor dokter. Hal ini dapat memicu respons fisik yang meningkatkan tekanan darah. Meskipun tekanan darah dapat meningkat selama pengukuran di fasilitas kesehatan, hal ini tidak selalu mencerminkan kondisi sehari-hari.

4. Efek Putus Hubungan yang Tidak Konsisten:

  • Beberapa orang dapat mengalami efek putus hubungan yang tidak konsisten, artinya tekanan darah mereka mungkin tinggi pada satu kunjungan medis tetapi normal pada kunjungan berikutnya. Ini menunjukkan bahwa tekanan darah seseorang dapat sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis yang berubah-ubah.

5. Faktor Kepribadian:

  • Individu dengan kepribadian yang cenderung merespons secara kuat terhadap stres atau kecemasan mungkin lebih rentan terhadap hipertensi jas putih. Faktor-faktor seperti neurotisisme atau kecenderungan untuk menjadi mudah gelisah dapat memainkan peran.

6. Rasa Takut terhadap Diagnosa:

  • Beberapa orang mungkin merasa takut atau khawatir terhadap kemungkinan mendapatkan diagnosa tekanan darah tinggi. Rasa takut ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah saat berada di lingkungan klinik.

7. Faktor Psikologis Lainnya:

  • Depresi, ketegangan emosional, atau kekhawatiran terkait dengan perawatan kesehatan dapat berkontribusi pada hipertensi jas putih. Faktor-faktor ini menciptakan ketidakstabilan tekanan darah yang bersifat sementara.