Dulu kita mengenal perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Nokia, Yahoo, Blackberry, atau Nyonya Meener merek jamu yang begitu kuat mereknya di benak kita. Dalam berjalannya waktu nama perusahaan-perusahaan ini menjadi semakin meredup. Kegagalan beradaptasi terhadap perkembangan jaman membuat banyak perusahaan besar gagal bersaing, tenggelam, dan bahkan berakhir pada kebangkrutan.
Tantangan terhadap perubahan tidak hanya dihadapi oleh perusahaan raksasa-raksasa ini. Tapi juga oleh kita sebagai individu. Salah satu perubahan nyata yang kita hadapi sekarang adalah turunnya suku bunga simpanan. Bila jaman dahulu deposito kita bisa mendapatkan bunga tinggi hingga double digit, maka sekarang sudah turun bahkan 5% saja sudah tidak sampai. Selamat datang era nya suku bunga rendah!
Sesungguhnya penurunan suku bunga ini adalah hal yang positif bila kita sikapi dengan bijak. Perubahan bunga simpanan akan selalu bergerak searah dengan bunga pinjaman. Maka dengan turut turunnya bunga pinjaman, akan semakin meringankan beban kalangan usaha.
Semakin banyak orang yang tettarik membuat usaha atau melakukan ekspansi dengan semakin murahnya modal. Ingat, ekonomi itu digerakkan oleh kalangan usaha, bukan kalangan penabung. Bila dirunut ke belakang, maka saat ini merupakan level suku bunga terendah di Indonesia sepanjang sejarah. Rendahnya bunga bukan sesuatu yang harus ditakutkan. Dengan memahaminya kita dapat beradaptasi atas perubahan zaman.
Sedikit catatan, rendahnya suku bunga saat ini merupakan fase yagn terjadi di pasar keuangan global secara merata, dan ditambah sebagai bentuk stimulus untuk menanggulangi krisis yang terjadi. Namun apapun alasannya kita harus bersiap, karena era ini dapat berlangsung untuk waktu yang lama, bertahun-tahun. Positifnya, semakin rendah suku bunga di suatu negara merupakan indikasi negara tersebut semakin maju dan kompetitif.
Imbasnya bagi masyarakat, dalam hal ini kita, level pendapatan dan taraf hidup yang didapatkan jauh lebih baik dibandingkan ketika era suku bunga tinggi. Contoh saja Korea, suku bunganya sudah turun ke level nol koma, tetapi masyarakatnya malah semakin makmur kan? Turunnya suku bunga merupakan mimpi buruk bagi penabung, namun mimpi indah bagi kalangan usaha.