Petinggi Madrid Emosi Amati Ancelotti Bermain Melawan PSG

Real Madrid memanglah takluk dramatis di markas Paris Saint- Germain. Sayangnya, strategi bertahan El Real telah buat murka petinggi klub.

Madrid melawat ke Parc des Princes, Rabu( 17/ 2/ 2022) dini hari Wib, pada leg awal babak 16 besar Liga Champions. Madrid wajib tertunduk lesu sebab kalah 0- 1 melalui berhasil Kylian Mbappe di menit ke- 93 alias menit terakhir!

Kekalahan itu begitu menyesakkan mengingat Madrid hampir bawa kembali hasil imbang tanpa berhasil, buat leg kedua di Santiago Bernabeu 9 Maret. Tetapi, bila memandang statistik, Madrid rasa- rasanya pantas buat kalah.

Gimana tidak, PSG bermain dominan serta membuat Madrid hanya dapat bertahan selama 90 menit. Statistik menyebut, Madrid hanya membebaskan total 3 tembakan selama 90 menit tanpa satu juga menuju ke sasaran.

Bagi Opta itu merupakan catatan terburuk Madrid di Liga Champions semenjak 2003/ 2004 serta tidak menampilkan mutu regu yang telah 13 kali menjuarai kompetisi ini. Sedangkan, PSG malah tampak beringas dengan membuat 21 attempts, 8 di antara lain on goal.

Bila Thibaut Courtois tidak menepis sepakan penalti Lionel Messi, dapat saja Madrid kalah lebih besar. Walaupun masih melindungi kesempatan lolos ke perempatfinal, Madrid tidak lepas dari kritik sebab permainannya.

Carlo Ancelotti selaku pelatih memilah buat bertahan total semenjak menit dini, walaupun memiliki pemain yang dapat saja dioptimalkan buat membuat berhasil. Terlebih Karim Benzema telah dapat bermain sehabis sebulan absen.

Performa inilah yang lalu membuat petinggi Madrid sebal bukan main. Dilansir ESPN, mereka dikabarkan telah memberitahukan itu kepada Ancelotti serta mempertanyakan keputusan pelatih Italia itu buat memakai strategi bertahan.

Belum lagi, Dani Carvajal yang diandalkan pula bermain kurang baik serta sebagian kali dapat dilewati Mbappe. Penalti PSG pula tidak lepas dari keteledoran Carvajal dalam melindungi Mbappe.

Kekalahan dari PSG ini pula menimbulkan isu lain seputar masa depan Ancelotti di Madrid. Bila Madrid kandas mencapai trofi, bos Florentino Perez hendak memecatnya akhir masa nanti serta mengincar Mauricio Pochettino ataupun Juergen Klopp selaku pengganti.

Beban Madrid buat mengejar defisit satu berhasil di leg kedua babak 6 belas besar Liga Champions kontra PSG makin berat, sebab 2 andalannya Casemiro dan Ferland Mendy absen sebab penumpukan kartu.