Setiap investor ketika melakukan analisis emiten, mereka selalu melihat kinerjanya. Mereka mengolah data dalam laporan keuangan agar menjadi data yang bisa digunakan untuk mengambil keputusan investasi.
Agar kita punya gambaran penuh terhadap kinerja emiten, data terakhir saja tidak cukup. Kita harus gunakan data historis untuk melihat dinamika kinerjanya dari tahun ke tahun.
Beruntung di Stockbit sudah ada fitur keystats termasuk fundachart yang sangat membantu saya melihat data kinerja historisnya.
Caranya sangat mudah. Cukup dengan download dan install Stockbit dan registrasi. Akan lebih optimal lagi fiturnya jika kita buka rekening saham disana, karena kita akan mendapatkan fitur pro dengan gratis. Tenang saja, gratis dan tanpa minimum deposit.
Di aplikasi Stockbit, klik “cari”, kemudian klik “Search symbol or username” untuk mencari emiten yang ingin dianalisa.
Ketik kode emitennya, contohnya saya ingin mengecek saham berkode ARNA. Klik “KEYSTATS” untuk melihat statistik kinerja keuangan emiten ini.
Scroll ke bawah dan kita bisa melihat seluruh datanya. Untuk mengakses fitur Fundachart, klik bagian yang ada tanda panah ke kanan “>”. Misalnya pada “Valuation” seperti gambar di samping untuk melihat histori valuasi perusahaan.
Selain itu kita juga bisa melihat “Solvency” untuk melihat histori rasio utangnya, “Dividend” untuk melihat histori dividen,dll.
Setelah klik “Valuation” tersaji berbagai data seperi current PE Ratio (PER), current price to sales, current Price to Book Value (PBV), current price to cashflow, dan current price to free cashflow. Jangan lupa klik “10 Years” untuk melihat histori datanya dalam rentang waktu 10 tahun.
Saya biasa perhatikan Current PE Ratio (TTM) untuk melihat dinamika harga saham berbanding dengan kinerja laba bersihnya. Serta Current Price to Book Value untuk melihat histori harga saham berbanding dengan ekuitasnya.
Di bagian “Dividend”, kita bisa melihat histori dividend yield perusahaan dari waktu ke waktu.
Dividend yield naik memiliki banyak makna. Agar lebih memahami maknanya, kita perlu melihat histori harga sahamnya. Tanpa keduanya naik yang berarti pertumbuhan dividennya lebih cepat dibandingkan pertumbuhan harga sahamnya.